Lewat teleponnya, Ronaldo mengabarkan kabar tentang keterlambatannya. Sudah beres, masih ada telepon yang harus dihubunginya yakni perusahaan derek. Ronaldo lagi-lagi dirudung apes. Setelah mobilnya diderek tentu giliran dia yang kelimpungan. Bagaimana dia harus sampai ke rumah Pepe? Dia pun mengontak Kaka, seorang karibnya. Harapannya dia bisa nebeng.
Persoalan
tentu beres bila dia punya sopir. Tinggal menelepon ke rumah, membangunkan
sopir dan membawa mobilnya yang lain? Masa duit segunung, dengan gaji miliaran
rupiah membuat dia tak sanggup membayar sopir?
Bisa
jadi bukan soal itu yang jadi sebab. Orang-orang di sana memang lebih suka mengerjakan pekerjaan
sendiri. Mereka dididik begitu sejak kecil. Contoh kecil yang bisa dilihat, di
restoran fast food tak ada office boy.
Pembeli bukan raja, setelah menyantap makanan mereka sendiri yang merapikan meja dan membuang sampah ke tempatnya. Alhasil, saat mereka kaya pun mereka mengerjakan berbagai pekerjaan dengan tangannya sendiri.
Selain itu ada sebab lain. Mobil super mewah seperti Lamborghini-nya Ronaldo, tentu lebih enak dibawa sendiri. Nyaman satu hal. Faktor lainnya, berada di belakang kemudi mobil yang seharga puluhan rusunami itu, terasa keren tho. Tapi semua itu tak ada gunanya saat mobil itu mogok. Persis yang dialami Ronaldo.
Pembeli bukan raja, setelah menyantap makanan mereka sendiri yang merapikan meja dan membuang sampah ke tempatnya. Alhasil, saat mereka kaya pun mereka mengerjakan berbagai pekerjaan dengan tangannya sendiri.
Selain itu ada sebab lain. Mobil super mewah seperti Lamborghini-nya Ronaldo, tentu lebih enak dibawa sendiri. Nyaman satu hal. Faktor lainnya, berada di belakang kemudi mobil yang seharga puluhan rusunami itu, terasa keren tho. Tapi semua itu tak ada gunanya saat mobil itu mogok. Persis yang dialami Ronaldo.
Kesialan
pun berlanjut. Kaka yang ditelepon ternyata tak bisa membayarkan harapannya. Di
kuping Ronaldo jelas betul suara Kaka yang menjelaskan dia tidak bisa mengajak
Ronaldo ke rumah Pepe karena dia harus menjemput temannya yang lain.
Akhirnya
Ronaldo mengacungkan tangan mencegat taksi. Sang sopir tentu kegirangan. Malam
itu dia punya bahan cerita yang akan diceritakan pada siapa saja, bahwa dia
pernah mengantar bintang besar Cristiano Ronaldo.
Syukurlah keapesannya memberi berkah buat orang lain.
Syukurlah keapesannya memberi berkah buat orang lain.
1 comment:
Hhmm... naas :)
Post a Comment