Sepak bola Italia sudah
sejak beberapa tahun belakangan memang kurang lagi peminatnya. Para pecandu
bola termasuk @ngiknguks lebih demen menonton pertandingan sepak bola di Liga
Primer Inggris atau La Liga Spanyol. Lebih seru, pastinya.
Tapi cuitan dari @JamesHorncastle
terpaksa membuat @ngiknguks melongok ke liga ini, bukan di Serie A tapi
melongok sedikit ke bawah ke Serie B. Menurut si pemilik akun itu, di Italia
sana, pengelola sepak bolanya kembali mengeluarkan larangan pada pendukung klub
untuk menonton pertandingan tim kesayangannya.
Gara-garanya, sederhana. Si
penonton yang merupakan pendukung klub Verona ketangkap kamera dengan
pakaiannya yang aneh dan nyentrik. Dalam pertandingan melawan Avellino, 11
Februari lalu, dia datang ke stadion dengan mengenakan baju handuk yang biasa
dipakai selepas renang atau mandi. Tak hanya itu, dia juga mengenakan topi
kupluk. Memang sih saltum alias salah
kostum.
Tapi DASPO yang merupakan
kependekan dari Divieto di Accedere alle manifestazioni SPOrtive --- lembaga yang ditugaskan untuk menekan
tingkat kekerasan yang ditimbulkan dalam kegiatan olahraga, menyebut tindakan
si pria itu sebagai sebuah kesalahan. Mungkin dianggap akan memancing pendukung
lainnya mengolok-olok dan bisa saja terjadi keributan. Akibatnya dia tidak
boleh menonton Verona dalam pertandingan berikutnya.
Pendukung Verona ini memang nakal luar biasa. Bulan Januari
lalu, dia juga berulah yakni dengan mengenakan pakaian yang lagi-lagi saltum.
Ketika Verona menjamu Salernitana dia datang ke stadion dengan memakai pakaian
ski es. Rupanya peringatan DASPO tak
diindahkannya. Walhasil, hukuman itu pun turun.
Sepak bola Italia memang
begitu sih. Padahal di Inggris, berpakaian macam apa pun selama tidak bikin
onar, tidak jadi masalah. Ingat waktu Michael “Mick” Cullen, supporter Everton
yang Agustus tahun datang ke stadion dengan hanya menggunakan celana renang.
Tak ada tindakan apa-apa
buat dia. Malah Mick yang tampil dengan sempak birunya itu kemudian terkenal dengan
sebutan Speedo Mick.