21.2.17

Kasihan, Gelandang Brasil Ini Diteriaki Sebutan Rasis Sepanjang Pertandingan. Akhirnya Dia Nangis dan Melontarkan Balasan pada Penonton

Foto: Independent

Pendukung klub FK Rad ini sungguh keterlaluan. Saat klub itu melangsungkan pertarungan derby dengan klub sekota, yakni Partizan Belgrade yang sama-sama main di Super Liga Serbia,  Ahad lalu, mereka tak henti-hentinya menyanyikan lagu ciptaan mereka yang berbau rasis. Ada kata-kata monyet dalam lagu mereka itu.

Tak syak lagi, lagu tak senonoh itu ditujukan pada pemain lawan, yakni Everton Luiz – gelandang asal Brasil yang berkulit hitam. Sekali dua kali, mungkin Everton – kok pake nama klub asal Inggris ya, bisa terima. Tapi yang dialaminya sepanjang pertandingan lagu itu sama sekali tak berhenti. Setiap dia mendapat bola, langsung para pendukung tim tuan rumah menyanyikan lagu itu.

Tak hanya itu, di salah satu tribun hinaan bernada rasis juga terpampang dalam poster yang dibuat para pendukung klub itu. Wasit kemudian menghentikan pertandingan dan meminta agar spanduk itu diturunkan.

Namun hinaan terhadap Everton Luiz – yang berumur 28 tahun tak lantas berhenti. Malah, mereka makin menggila menyanyikan lagu rasis itu. Untungnya, Everton punya kesabaran yang luar biasa.

Kemarahannya benar-benar meledak setelah pertandingan usai. Saat meninggalkan lapangan dia mendatangi penonton yang menghinanya itu. Tak hanya memarahi para penonton itu, dia juga mengakhiri ledakan emosinya dengan  mengacungkan jari tengahnya.


Polisi yang melihat gelagat tak baik dari tindakan Everton itu, langsung membawanya ke ruang ganti. Demi untuk menghindari kemarahan tim tuan rumah. Bukan apa-apa, dalam pertandingan itu meski sudah habis-habisan menjatuhkan mental para pemain Partizan terutama Everton, tim kesayangan mereka tetap saja keok 0-1.

Seusai pertandingan, Everton Luiz mengaku kesal dengan perlakuan yang diterimanya itu. “Saya tidak bisa menahan air mata ini. Sepanjang pertandingan, 90 menit – mereka tak henti-hentinya menghina dengan kata-kata rasis,” katanya.

Kekesalan Luiz pun makin menjadi karena dia menganggap para pemain tim rumah yang membiarkan para pendukungnya melancarkan hinaan itu. “Mereka seharusnya menenangkan bukan malah mendukung aksi itu.”
 

Punya komentar?