Foto: Ole |
Ini tak lazim. Di Liga Primer, masing-masing klub hanya punya satu logo perusahaan yang jadi sponsor klub itu di dadanya. Di Indonesia, kita lihat banyak logo yang nemplok di kostum klub. Tapi tetap saja tak sebanyak itu.
Inilah yang membuat @ngiknguks memilih menulis cerita unik ini. Rupanya, ini adalah ide dari Gustavo Gomez, presiden klub yang bernama Asociacion Deportiva Centenario ini. Di negerinya sendiri, klub ini punya nama singkat ADC. Mereka hanya klub kecil yang bermain di Divisi 5 Liga Sepak Bola Argentina.
Ada maksud dari sang presiden dengan memajang logo sebanyak itu di kaos mereka. Mereka kepingin agar logo sebanyak itu yang nempel di kaos itu bisa dicatat di Guinness World Record. Itu bukan mustahil. Karena kata dia, klubnya itu bermain di liga resmi yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Argentina (AFA). Pastinya diakui FIFA.
Benarkah hanya itu tujuannya? Tidak juga ternyata. Upaya memajang 50 logo itu tak lain untuk menarik sponsor yang benar-benar ingin dipajang di jersey mereka.
“Kami akan mengajukan penawaran pada perusahaan yang ingin menaruh logonya sesuai dengan keinginan mereka di tempat yang paling baik,” kata Gomez. “Tapi tak semua harus dibayar. Kalau perusahaan mengirimkan empat logo, misalnya. Kami akan memilihkannya di tempat yang lain.”
Kreativitas yang patut diberikan jempol. Maklum, dengan statusnya sebagai anggota divisi 5, klub yang berdiri pada 1977 – atau tahun ini berusia 40 tahun, butuh pemasukan dana untuk menghidupi dirinya.
Langkah semacam ini pernah ditulis @ngiknguks di tulisan Dalam Sepak Bola, Ruang Kecil pun Menghasilkan Uang. Di Spanyol, sebuah perusahaan dengan nama Playing2, berdiri pada 2001, melihat ada lahan menganggur di kostum sepak bola di sana -- yang sama sekali belum dioptimalkan. Ibaratnya, seperti kebun kangkung di kawasan segitiga emas di Jakarta.
Dengan cerdik mereka membagi nomor punggung pemain dalam kotak-kotak kecil berukuran 2 milimeter kali 2 milimeter. Nah, lahan sebesar itulah yang dijual pada pendukung klub itu.
Pendukung klub itu bisa membeli lahan seupil itu dengan menaruh gambar wajah mereka atau siapa pun yang dia inginkan. Syaratnya, tentu saja ada. Mereka harus mengeluarkan uang sebesar 25 euro atau sekitar Rp 300 ribu. Wajah pendukung klub itu akan muncul selama satu musim.
Nah, balik lagi ke Argentina. Ternyata ini bukan yang pertama. Di musim sebelumnya, mereka tampil dengan memajang 34 logo sponsor. Sayangnya tak ada penjelasan lanjut soal berapa banyak sponsor yang didapatkan dari pancingan itu.
Namun yang jelas untuk tahun ini, 50 logo sponsor itu memberikan efek yang bagus. Bukan untuk para pemasang logo melainkan kehebatan mereka di lapangan. Dalam laga tandang di permulaan musim ini, mereka berhasil memukul lawan mereka, Maronese dengan skor 1-0.
Sumber: Ole