Jangankan orang Indonesia , pendukung klub New
England Revolution pun tidak begitu familiar dengan nama Zak Boggs. Pemain ini bukan bintang, dia
jarang dimainkan. Dan kalau pun dimainkan, dia tidak pernah bermain dengan
bagus.
Menurut orang-orang dalam klub,
dia hanya pemain pekerja keras. Mau berlatih dan tidak pernah menyerah. Dia
malah dikenal sebagai pemain yang aktif dalam misi kemanusiaan MLS. Tahun lalu
dia masuk sebagai pemain yang gemilang, bukan di lapangan, melainkan aksi
kemanusiaannya.
Zak Blogg adalah lulusan University of South Florida
dengan gelar dalam ilmu biomedis. Di waktu senggangnya, dia melakukan
penelitian di Rumah Sakit Anak di Boston. Spesialisasinya adalah meneliti
kanker.
Pekan lalu dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai
pemain di klub New England Revolution. Klub pun dengan senang hati
membebaskannya. Sebabnya adalah dia mendapatkan beasiswa dari Fullbright, untuk
kuliah ilmu kesehatan di Universitas
Leicester, Inggris. Semua biaya
ditanggung Fullbright.
Fulbright adalah salah satu program penghargaan yang paling
bergengsi di seluruh dunia. Beroperasi di lebih 155 negara. Empat puluh tiga
Fulbright alumni telah memenangkan Hadiah Nobel (termasuk dua pada tahun 2010,
Peter A. Diamond dan Ei-ichi Negishi) dan tujuh puluh delapan telah memenangkan
Penghargaan Pulitzer. Lebih peraih Nobel adalah mantan penerima Fulbright
daripada program penghargaan lainnya.
Zak Boggs memang tidak berbakat bermain bola. Dia lebih
dibutuhkan untuk tugas kemanusiaan.
1 comment:
nice post :)
Post a Comment