4.7.12

Terungkap Kebohongan di Siaran Langsung EURO 2012




Masih ingat pertandingan Italia dan Jerman di semi final lalu? Saat Mario Balotelli mencetak gol yang kedua pada menit ke 36, tiba-tiba kamera menyorot seorang wanita berpakaian Jerman dengan berlinang air mata. Mengharukan tentu saja. Mereka, penonton Jerman, begitu terpukul dengan kekalahan itu. Tapia apa benar wanita itu begitu sedih, padahal pertandingan masih menyisakan 54 menit lagi? 

Ternyata tidak. Gambar itu hanya kepalsuan belaka. Gambar itu memang benar diambil dalam pertandingan semi final, namun yang sebenarnya terjadi si perempuan itu menangis terharu saat lagu kebangsaan tengah diperdengarkan. Kepalsuan ini terbongkar ketika teman si wanita itu menonton di televise dan mengirimkan email, sekadar bertanya: kenapa dia begitu sedih? Bukannya masih ada babak ke dua?

Tentu saja si wanita itu membantah. Kata dia, gambar yang mungkin diambil – karena dia tidak tahu persisnya, ketika lagu kebangsaan bergema di stadion. Nah, ternyata ketahuan deh belangnya.

Manipulasi lainnya juga ada. Ingat waktu Jerman melawan Belanda? Saat sedang seru-seru pertandingan di tengah lapang, lalu gambar di televisi mengetengahkan kejahilan Joachim Loew yang menepuk bola yang digamit oleh seorang anak gawang. Bola itu pun terjatuh namun si anak gawang hanya tersenyum ketika tahu orang jahil itu Loew. Nah, ini juga gambar manipulasi. Sebab gambar itu sebenarnya diambil pada saat pemain kedua negara itu sedang melakukan pemanasan. Tapi karena kamera terus menyajikan pertandingan di lapangan, seolah gambar itu juga benar-benar terjadi pada saat yang sama.


Sepak bola memang jadi tontonan menarik. Dan, sebenarnya tidak hanya tontonan di lapangan yang enak dilihat. Justru emosi para pemain juga merupakan sebuah suguhan tersendiri. UEFA menyadari betul soal itu. Namun, soal manipulasi ini mereka menyatakan tidak tahu menahu. Bagi mereka, kesalahan terletak pada penyunting yang memasukkan gambar-gambar yang menarik itu namun bukan dalam waktu yang sesungguhnya.

Ah …..


sumber

No comments:

Post a Comment