Klub mana pun tak ingin mengalami nasib nahas seperti yang dialami Koln. Di ujung musim, mereka terpaksa harus terjerembap ke divisi dua atau Bundesliga II.
Pada pertandingan akhir Ahad lalu, mereka habis dibantai 1-4 oleh tim tamu, Bayern Muenchen. Padahal mereka punya Lukas Podolski, jagoan bikin gol di tim nasional Jerman.
Namun ternyata Podolski pula menjadi salah satu kemarahan mereka. Bagi para pendukung klub ini, penampilan Koln yang dalam sembilan pertandingan sangat buruk tak lepas karena rumor kepindahan Podolski ke Arsenal.
Pihak klub, di musim transfer window sudah mengumumkan bahwa pada musim depan Podolksi sudah tidak bersama mereka. Nah, menurut pendukung klub ini, kabar ini menjadi salah satu pemicu buruknya penampilan Koln.
Alhasil, saat dibantai 1-4 para penonton di RheinEnergie, markas Koln pun meledak amarah dan kesedihannya. Tiba-tiba saja bom asap meletup di stadion. Asap hitam menutupi hijaunya rumput.
Lapangan pun akhirnya berganti orang. Para pemain masuk ke terowongan ruang ganti dan giliran para polisi yang berada di lapangan. Tragis memang.
Kiprah Podolski di Bundesliga memang berakhir tragis, semusim membela Koln bermuara pada ambruknya tim mereka ke divisi dua. Namun, tak mau disalahkan Podolski mengaku penampilan timnya sangat buruk.
Dari sembilan game terakhir, mereka tidak pernah menang. Dua kali catatan bagus diperoleh saat bermain draw. “Ini sudah dapat diperkirakan dari apa yang terjadi dalam beberapa pekan dan bulan terakhir. Kami memang tak pantas bertahan di Bundesliga,” kata Podolski seperti ditulis goal.com.
Koln memang tak pantas berada di jajaran klub hebat di Jerman tapi tidak dengan Lukas Podolski. Musim depan dia masih bermain di liga utama, bahkan lebih terkenal yakni membela Arsenal. “Arsenal adalah klub yang cocok buat saya,” katanya.
Habis gelap, terbitlah terang. Podolski tahu betul makna kalimat itu.