26.4.12

Tumben, Mourinho Bisa Tenang dan Menyenangkan


Sungguh sebuah pemandangan yang tidak biasa. Menjelang dilakukan adu penalti antara Real Madrid melawan Bayern Muenchen di semi final Champions League,  Jose Mourinho tampak tenang. Bahkan dia memeluk Jupp Heynckes , manajer Bayern Muenchen.
Bukan karena dia yakin timnya akan menang. Mou benar-benar stres. Saat adu penalti dilakukan, dia pun terduduk sambil berdoa. Ketika timnya kalah, dia pun hanya berlalu ke ruang ganti pemain. Tanpa berlaku berlebihan. Sebuah kejutan yang luar bisa sekaligus mengharukan. Mou berubah menjadi orang yang menyenangkan.

Apa penyebabnya? Dalam konferensi pers, seperti yang dikutip as.com, Mourinho mengatakan dia telah merayakan pahit dan manisnya berlaga di Liga Champion. Gagal bersama Chelsea, pernah dia rasakan. Saat itu dia begitu marah dan kecewa.

Namun di saat lain, dia mereguk kenikmatan saat Porto dan Inter Milan berhasil menjadi juara. “Saat mengalahkan Bayern Muenchen, dua tahun lalu, saya melompat-lompat di lapangan. Mereka sedih tiada terkira,” katanya.

Kini keadaannya terbalik. “Mereka merayakan pesta yang meriah. Sedangkan kami bersedih,” katanya tenang. Perjuangan sudah dilakukan anak buahnya di lapangan. Hal itu membuatnya senang tiada kepalang. “Mereka bermain seperti binatang,” kata Mou memuji para pemainnya yang tak kenal lelah.

Pengalaman manis dan pahit dan perjuangan para pemainnya di lapangan membuatnya dia menghargai semua yang telah terjadi. Real Madrid gagal merebut tempat di final. Namun, Mou tetap tenang. “Ini adalah pertarungan yang berat. Taktik dan emosi bercampur di dalamnya,” katanya.

Taktiknya memang gagal namun Mou bisa mengendalikan emosinya yang sering menuntunnya berlaku meledak-ledak.