25.4.12

Kata Torres, Fighting Spirit Resep Keperkasaan Chelsea



Barcelona akhirnya tergusur dari Liga Champions dan Fernando Torres menjadi  penggenap nestapa tuan rumah. Sebaliknya bagi Chelsea, dia adalah pahlawan yang datang pada saat yang tepat. Golnya di ujung pertandingan membungkam harapan seluruh pemain Barcelona.


Sebelum pertandingan, Torres mengaku sangat tersanjung bisa bermain melawan klub yang berisi para pemain hebat asal Spanyol. Ada Xavi dan Iniesta, yang merupakan rekan dan juga senior di tim nasional. Namun, dia merasa lebih bangga jika timnya bisa menaklukkan Barcelona di kandangnya sendiri.

Torres berteori tentang cara mengandaskan tim kuat macam Barcelona. Kata dia, pada goal.com, tim yang mengalahkan Barcelona harus menggunakan senjata lain. “Kalau hanya berusaha mengambil bola dari kaki mereka, percuma. Fisik jadi lelah dan mereka malah mencetak gol," tandasnya.

Senjata itu memang hanya Torres yang tahu. Namun melihat permainan semalam, Chelsea yang memilih memperkuat pertahanan bisa jadi itu yang dimaksud Torres dan hasilnya memang terbukti. Bermain dengan sepuluh pemain, mereka malah menahan tuan rumah sehingga membuatnya tersingkir.

Tapi tentu semua itu tidak akan muncul di lapangan andai saja tak ada sosok Roberto di Matteo sang alenatore. Bagi Torres, dialah kunci kemenangan berturut-turut yang diperoleh The Blues. “Pesan dia jelas sekali yakni bertarung,” katanya.

Dengan sikap yang tiada menyerah dan terus bertarung itu, Roberto mengingatkan bakat yang dimiliki para pemainnya akan muncul. “Saat bersatu, kekuatan yang besar akan muncul. Lawan pun akan kewalahan,” kata Torres menirukan kembali ucapan Roberto di Matteo.

Berbeda dengan AVB, para pemain pun menaruh respek pada Roberto di Matteo. Perjalanan hidup di Matteo adalah kuncinya. “Roberto di Matteo berasal dari Chelsea, dia bermain untuk klub ini.”