14.4.13

Mourinho Membalas Budi Petugas Kebersihan




Pekerjaannya hanyalah petugas kebersihan di stasiun kereta api bawah tanah atau yang biasa dikenal Metro di Los Angeles. Namun nasibnya teramat mujur. 

Tanpa tiket dan uang yang cukup untuk menginap di hotel, dia pergi ke Santiago Bernabeu. Di sana, tidak saja bertemu dengan Jose Mourinho tapi juga dengan pemain hebat lainnya, juga dengan Diego Maradona. 

Dia juga menjadi saksi persahabatan Sir Alex Ferguson dan Mourinho, perburuan jersey oleh sesama pemain, dan yang istimewa – oleh Mou, dia dianggap sebagai jimat kemenangan Real Madrid. 

***

Kisah ini bermula saat Real Madrid melakukan perjalanan tur pramusim ke Amerika Serikat, di awal musim ini, tahun lalu. Selama di Los Angeles, Jose Mourinho melakukan latihan di tempat latihan UCLA.

Di sanalah dia bertemu dengan Abel Rodriguez, seorang pria keturunan Meksiko yang membantu proses latihan mereka. Dia berlari mengambil bola yang keluar dari lapangan dan melemparkan kembali ke arah para pemain yang sedang berlatih.

Pekerjaan Abel sebenarnya adalah petugas kebersihan. Sehari-hari dia mengepel lantai stasiun kereta bawah tanah atau Metro di Los Angeles. Namun di saat musim panas tiba, ketika banyak orang berduit melakukan perjalanan liburan, Abel lebih sering pergi ke kawasan latihan UCLA, untuk membantu siapa saja di sana berlatih sepak bola.

Dia mengambil bola dan juga bisa puas bermain sepak bola. Begitu yang dia lakukan selama tujuh tahun terakhir. Dia selalu “berlibur” ke sana.
"Saya mengikuti pertandingan sepak bola dari klub-klub Eropa sejak saya kecil,” kata Rodríguez, yang pindah dari ke Los Angeles, saat dia berumur 8 tahun.

Tapi, namanya juga pekerja kecil, menonton langsung sepak bola di Eropa merupakan keinginan yang harus dia simpan. Padahal, dia sangat ingin menonton pertandingan Real Madrid-Barcelona.

Musim lalu merupakan “liburan” yang paling indah. Di sana dia bisa melihat para pemain Madrid pujaannya.  Meski untuk itu, dia harus berkorban luar biasa. Dia hanya tidur sebentar saja. Pulang ke rumah pada pukul 11 malam, lalu pergi lagi pada jam 5 pagi. Tapi dia mengaku senang. Dia bisa berjabat tangan dengan Mourinho. Setelah itu Mou pun pulang ke Spanyol dan memulai musim barunya bersama Real Madrid.

Abel, yang terus mengikuti perkembangan Madrid akhirnya mengetahui bahwa pria Portugis ini kemungkinan akan pindah musim depan. Inilah yang kemudian membuat gelisah. Keinginannya untuk menyaksikan pertandingan Barcelona – Madrid tiba-tiba menguat. El Clasico, Maret lalu, akan menjadi pertandingan Mou bersama Madrid.

Namun keinginan hanya keinginan. Dia juga harus tahu diri. Kepergiannya ke Madrid akan menguras tabungannya.  Tabungan yang sebenarnya milik bersama dengan Olga, sang istri, dan juga anak-anak perempuannya, Michelle (17), Eliana (13), dan Paola (10). Lagi pula, kalau menyusul ke Madrid untuk bertemu Mou, dia sama sekali tidak memiliki kontak atau famili di sana.

“Saya benar-benar ragu untuk pergi. Tapi, dorongan untuk pergi dari istri, yang berkata: ayo wujudkan mimpimu, anak perempuan yang paling tua juga mengatakan hal yang sama, ayo pergi ayah.”

Keputusan pun bulat. Pada 28 Februari, pagi hari, Rodríguez tiba di Madrid. Dia langsung menuju kompleks latihan Valdebebas. Dia sama sekali tidak memiliki tiket untuk pertandingan itu. Dia juga tidak memesan hotel untuk tempat tinggal selama di sana. Petugas keamanan di sana segera mengusirnya, saat Rodriguez berusaha masuk. Salju mulai turun di sana. Cuaca pun menusuk tulang.

selanjutnya 

No comments:

Post a Comment