Real Oviedo memang asing bagi pecinta sepak bola di negeri ini. Namun, klub yang berdiri pada 1928 ini merupakan klub yang menghasilkan pemain-pemain hebat. Juan Mata (1998–2003), Santi Cazorla (1996–2003), dan Michu (2003–2007) – pemain Swansea, merupakan produk dari klub ini.
Sayangnya, Real Oviedo kini tengah megap-megap. Saat ini Oviedo di kota Asturia, berada di divisi 3 La Liga dan berada di ambang kehancuran. Mereka dilanda krisis keuangan, dan untuk bisa bertahan mereka harus memiliki kecukupan uang sebesar 2 juta euro sekitar Rp 24 miliar. Bila keuangan mereka kurang jumlah itu, mohon maaf, mereka harus dibubarkan. Deadline tak lama lagi, 17 November. Atau kurang 7 hari dari sekarang.
Awal kehancuran Oviedo dimulai pada saat mereka membangun stadion baru Estadio Carlos Tartiere yang memiliki kapasitas 30 ribu penonton pada 2001 lalu. Pada saat itu, klub ini mulai bangkit. Mereka juga mengontrak pemain asal Inggris Stan Collimore. Namun siapa sangka, mereka justru mulai surut dan nyusruk ke dalam lembah kekurangan uang.
“Mereka kemudian turun ke divisi 2 ke 2B, lalu dari 2B ke divisi 3. Prestasi di lapangan sangat dipengaruhi oleh keadaan dalam administrasi. Para pemain banyak yang tak dibayar gajinya,” kata Sid Lowe, kolomnis sepak bola terkenal dari Spanyol yang mengikuti terus perkembangan klub ini.
Lowe pula yang kemudian tergerak untuk membantu klub ini dari kehancuran. Dia kerap berkicau di twitter untuk menggugah semua orang – pendukung klub ini atau bukan, untuk menyelamatkan Oviedo. Hasilnya luar biasa, dalam sehari uang yang terkumpul sudah mencapai 35 ribu euro atau Rp 427 juta, dari 1.250 orang yang menyumbang melalui PayPal.
Tapi tentu saja jauh dari cukup. Klub tidak tinggal diam. Untuk mengumpulkan uang yang lebih banyak, mereka yang menyumbang akan diberikan saham. Bagi orang di luar Oviedo, mereka pun akan diberikan tiket gratis untuk menonton pertandingan mereka.
Para pemain bintang seperti Juan Mata, Cazorla, dan Michu pun tidak tinggal diam. Mereka membeli saham dari bekas klubnya itu. Namun menurut Michu, yang bermain di Oviedo dari usia 5 tahun hingga 21 tahun, mereka tidak menyebutkan berapa jumlah saham yang sudah mereka beli. “Kami hanya ingin membantu dan menyelamatkan klub yang pernah membesarkan kami,” kata Michu.
Michu berharap selanjutnya, bila Oviedo telah selamat, bisa mengikuti apa yang dilakukan Swansea yang pernah mengalami kejadian serupa 10 tahun silam. “Hasilnya, lihat klub ini sekarang. Mereka bisa menang di Anfield,” katanya. (NGikNGuks)
Sumber: Mailonline
Baca juga:
James Rodriguez Buruan Terbaru Fergie
- Demi Anak, Balotelli Tinggalkan Liga Inggris
- Uniknya Pertandingan Sepak Bola di Korea Utara
- 7 Gol Tercepat Dalam Sejarah
- Twitter Bikin Rooney Makin Kaya
- 11 Pemain Hebat Bernomor 11
No comments:
Post a Comment