Kabar Baik dari Opa Trap



Seks selama turnamen sudah sekian lama menjadi masalah bagi manager tim sepak bola. Bukan apa-apa, mereka percaya kalau para pemainnnya melewatkan malam dengan bercinta – dengan istri atau pacar, boleh jadi penampilan pemainnya akan ngedrop. Energi mereka sudah terkuras duluan akibat bercinta.


Namun di sisi lain, para pemain juga manusia. Mereka ternyata memiliki keinginan untuk melewatkan malam-malam di saat pertandingan dengan hal-hal yang romantis. Dilematis memang. Manager pun ada yang strict melarang tapi ada juga yang setengah-setengah. Antara boleh dan tidak.

Kabar gembira ini milik pemain tim nasional Republik Irlandia. Dalam perhelatan Piala Eropa Juni-Juli nanti, kebetulan negara ini bertanding di Polandia, manager tim Giovani Trapattoni mempersilakan para pemainnya untuk menjalin hubungan dengan para istri atau pacarnya.

“Saya kan juga bekas pemain. Saya tahu apa yang saya sukai, tapi tetap harus tahu diri kan…. Seks itu seperti makanan, kalau kamu makan terus, akhirnya kekenyangan dan gak bisa apa-apa,” kata pelatih asal Italia itu sambil bergurau.

Jadi, kata Mister Trap – panggilan kesayangannya, membolehkan para pemainnya untuk bertemu dengan keluarganya, ketika mereka memiliki waktu senggang.  “Tapi tidak di malam hari, kami menginginkan mereka kembali bersama kami, mempersiapkan pertandingan,” katanya.

Selain itu dia juga tergolong moderat dalam soal alkohol. Trapattoni menyakini, selama dalam batas yang normal, bukan merupakan sesuatu yang harus dijauhi. Tidak ada juga pengaruhnya terhadap latihan atau pertandingan.  Trap juga yakin pemainnya sudah beranjak dewasa dan akan mengerti soal ini. “Mereka memahami dan tidak akan mengkhianati kami karena hal itu berarti mereka berkhianat terhadap rakyat Irlandia,” katanya.

Di Piala Eropa nanti tim Irlandia memilih home base di Sopot, yang merupakan kawasan yang sangat popular di kalangan turis.