16.4.12

Si Ikan Badut, Buku Baru Ces Fabregas



Selama bertahun-tahun Cesc Fabregas adalah seorang anak hilang. Saat remaja, tiba-tiba meninggalkan Barcelona untuk terbang ke London bersatu dengan Arsenal. Di klub The Gunners ini, karirnya mencorong hingga akhirnya dia pun mendapat kepercayaan menjadi kapten saat Patrick Viera pergi. Namun, kemudian ternyata dia hanyalah anak hilang. Musim lalu, dia pulang kembali ke Barcelona.


Finding Cesc menjadi judul yang paling pas untuk bukunya kali ini. Cesc mengibaratkan dirinya sebagai Nemo, ikan badut yang hilang, yang kemudian dicari bapaknya hingga ke ujung dunia. Siapakah si bapak yang tak kenal menyerah itu? Siapa lagi kalau bukan klub yang kini dibelanya, Barcelona.

Buku ini merupakan otobiografi, artinya Cesc sendiri yang menjadi tokoh pencerita, yang mengisahkan perjalanan karir Fabregas, hingga saat ini. Mulai dari akademi di Barca, menyeberang ke Inggris, lalu masuk tim nasional Spanyol, dan kembali ke pangkuan klub awal.

Namun, tentu saja perjalanan itu tidak berlangsung dengan mulus. Fabregas dalam buku ini mengisahkan betapa emosinya bercampur aduk dalam beberapa penggal kehidupannya. Pertama, di usia muda, batinnya berperang untuk tetap tinggal di Barca atau memulai sebuah karir yang tidak pernah dia tahu akan seperti apa di Arsenal. Berat betul pertentangan batinnya digambarkan dalam buku ini.

Sebaliknya. Cesc yang sudah menjadi “pemain” di Arsenal juga mengalami hal yang kurang lebih sama saat dia harus berpisah dengan klub yang membesarkan namanya. Kepergiannya membuat Arsene Wenger, yang membujuknya pergi dari Barcelona, berada dalam keadaan yang sulit. Karena dia adalah kapten sekaligus, pada saat yang sama, beberapa pemain Arsenal pun pergi.
Campur aduknya perasaan ini, Ces menggambarkannya sebagai sedang berada dalam roller coaster yang mengaduk-aduk suasana batinnya.

Buku yang sudah beredar di Spanyol, dijual dengan harga 7 euro, ini layak untuk segera diterjemahkan di Indonesia, persis seperti Young Gun karya Tom Oldfield, buku sebelumnya.