8.1.12

Pemain Ini Offside, Wasit Tiup Peluit. Dicuekin, Langsung Dikasih Kartu Kuning. Tahunya, Dia Tuna Rungu


Philip John “PJ” Dolan berlari secepat kuda. Bola yang dia giring berhasil mendekati kiper. Pemain lawan santai saja. Pemain Kilsyth itu sudah berada dalam posisi offside. Kiper pun tidak bereaksi. Bunyi peluit wasit sudah melengking. Namun, PJ tetap saja bersemangat. Bola lalu ditendangnya. Goool…

PJ pun senang tiada kepalang. Dia bersorak-sorak senang. Girang bergembira. Teman-temannya juga tak ada yang menyambut selebrasinya.

Tak lama kemudian, wasit mendatanginya. Kartu kuning dihadapkan di wajahnya. Yellow card boy. Kontan dia protes. Kenapa harus diberi kartu kuning? Apa salah saya?

Gavin Duncan tetap pada keputusannya. Kartu kuning karena tidak mengindahkan perintah wasit yang telah menyatakannya dalam posisi offside. Pemain mana pun harus diberi kartu kuning, karena sama saja melawan wasit sebagai penguasa pertandingan. Tak lama kemudian, wasit menganggapnya melakukan diving alias tanpa ujug-ujug, dia terguling-guling.
Tanpa ampun, kartu kuning kedua ini membuatnya harus keluar lapangan. Bukan itu saja, dia juga dilarang bermain dalam dua pertandingan berikutnya. “Dia sedih dan marah sekali pada keputusan wasit itu,” kata ayah PJ.

PJ bukanlah pemain yang ugal-ugalan yang doyang melawan wasit. Kalaulah dia sepertinya bengal karena tetap menendang bola meskipun peluit sudah berbunyi, itu karena memang tidak mendengar. Bukan juga pura-pura tidak mendengar. PJ adalah pemain yang tuna rungu alias pendengarannya terbatas.

Jadi begini penjelasannya. Menurut ayahnya, PJ biasanya menempati posisi sebagai gelandang bertahan. Namun, kali ini dia ditaruh sebagai penyerang. Dalam posisi itu, kata ayahnya, posisinya dengan asisten wasit berada sejajar. Alhasil, dia tidak bisa melihat pergerakan bendera sebagai tanda offside yang biasa dikibarkan. Lagi pula, biasanya dia melihat bendera yang dikibaskan itu menyala dengan warna yang mudah dilihat matanya.  

PJ memang tidak bisa mendengar sejak usia 2 tahun. Namun, karena kemampuannya dalam bermain sepak bola oke dia pun tetap dapat melanjutkan hobinya. Bahkan, dia tercatat sebagai pemain nasional tim Inggris dan Skotlandia untuk kejuaraan dunia sepak bola khusus tunarungu.

Namun, dia pun tercatat sebagai pemain Kilsyth Ranger yang berlaga di kompetisi lokal. Nah, dalam pertandingan melawan Armadale di ajang Scottish Junior Cup, pekan lalu, itulah dia beroleh masalah.  “Dilarang bermain dalam dua kali pertandingan sangat memukulnya,” kata ayah JP.

Sebenarnya keadaan JP sudah disampaikan pada wasit dan bahkan panitia pertandingan. Manajer Eric Sinclair, malah mengaku sudah memberi tahu sekitar sebulan sebelum pertandingan. Masalahnya, dia memang tidak mengingatkan sang wasit lagi. Mungkin, Sinclair berpikir sudah clear.

Saat pertandingan, wasit menganggap semuanya berlangsung seperti biasanya. Pemain dianggapnya normal. Peluit pun menjadi satu-satunya bahasa yang dikenakan pada pemain yang berlarian di lapangan.

Nah siapa yang teledor? Semua menunjuk pada Sinclair. Bagaimana pun semestinya memberitahukan kembali pada wasit mengenai keadaan pemainnya itu. Satu yang menguntungkan, Kilsyth berhasil unggul 2-1.  Mereka maju ke babak berikutnya.

Toh begitu, JP Dolan masih berada dalam kesedihan yang luar biasa. 

1 comment:

Post a Comment