David Guetta memang happening. Lagu-lagunya yang ngebeat, penuh dengan dentuman bas yang mantap terasa menghujam dada, dan tentu saja irama house yang dinamis, membuat DJ asal Prancis ini ngetop hingga menembus eternit. Satu lagu yang akrab di kuping adalah yang dinyanyikan Usher, Without You.
Ternyata, lagu ini menyelinap juga ke ruang ganti tim tamu di Santiago Barnebeau. Para penyanyinya, walau pun dengan suara yang mengumam, adalah para pemain Barcelona. Mereka dengan riang, menyanyikan lagu tersebut.
Seperti mars saja, para pemain belang merah dan biru ini pun terbakar semangatnya. Hasilnya, dalam pertandingan el classico 10 Desember tahun lalu, pasukan Guardiola pun menghangus Madrid dengan skor 1-3.
Setelah pertandingan usai makin gila saja. Para pemain sambil bersih-bersih badan, mereka menyenandungkan lagu itu tanpa henti. Maklumlah menang. Kalau kalah, seperti di Piala Raja musim lalu, yang ada hanyalah tangis dan wajah sendu.
Musik boleh dibilang menjadi sajian baru bagi klub ini. Itu terjadi setelah Pep Guardiola menangani Barca. Guardiola membawa suasana baru di sana. Para pemain disemangati dengan lagu-lagu yang menggugah semangat.
Saat meraih treble alias tiga gelar sekaligus ternyata itu terjadi karena Pep senantiasa menyetel lagu “Viva La Vida” milik Coldplay. Liriknya yang oke punya untuk dipakai bertanding mampu membangkitkan semangat para pemainnya. Lagu ini juga yang diputar di ruang ganti.
Lagu ini menjadi semacam anthem bagi pemain Barcelona. Lagu ini diputar setiap kali, Barcelona turun ke lapangan.
Tak aneh, memang, Guardiola adalah penggemar band ini. Ketika Coldplay manggung di Barcelona, pada 2009, Guardiola adalah salah satu dari ribuan penonton yang ada saat itu.
Tapi sebenarnya, selera musik Guardiola bak samudera nan luas. Musik apa saja dia doyan. Mulai dari rock, brit-pop, balada, sampai new age seperti Now We are Free, yang dinyanyikan Lisa Gerrard. Lagu ini muncul sebagai soundtrack film Gladiator.
Cukup? Belum musik opera yang sering dinyanyikan Placido Dominggo juga masuk di telinganya. Bahkan, rap pun dia masukkan dalam daftar pemutar musiknya.
Syaratnya bukan hanya enak di gendang telinga, yang lebih penting adalah liriknya yang kuat. Tepatnya, untuk menjadi penyemangat timnya saat turun ke lapangan.
Lagu Usher dengan David Guetta itu misalnya. Lagu ini bercerita tentang pentingnya persatuan di antara anggota tim. I can’t win without you…..
Nah, kalau begini ceritanya, sudah tentu, lagu-lagu dari Julio Iglesias, penyanyi terkenal dari Spanyol juga, tidak akan masuk dalam daftar lagu yang dipilihnya.
Bukan karena Julio pernah menjadi kiper Real Madrid, tapi kebanyakan lagunya yang mellow dan mendayu, rasanya tidak cocok untuk menjadi pengantar sebuah pertandingan.
Bisa-bisa, pemainnya malah galau. Mereka jadi tak punya pendirian, malah mencetak gol ke gawang sendiri.
No comments:
Post a Comment