10.1.12

Di Sini Ada Kursus Selebrasi Gol


GOL adalah puncak dari permainan sepak bola. Karenanya, semua perlu dirayakan dengan gembira. Emosi yang tertekan selama gol belum tercipta, dimuntahkan di sana. Namun, gaya para selebritas sepak bola seperti kehabisan mengekspresikan kegembiraan tersebut. 


Hasilnya, ya gitu-gitu saja. Malah terkesan mati gaya. Kalau tidak berlari ke pojok lapangan, berteriak girang ke bangku tempat para pendukung tim berada, ya… paling-paling lompat salto seperti yang dilakukan Nani pemain Manchester United. 



Dalam dunia selebrasi gol, tercatat beberapa yang paling berkesan. Satu di antaranya, Roger Milla di Piala Dunia 1990 yang menari riang persis di depan tiang sepak pojok. Ada Bebeto, pemain Brasil di Piala Dunia 1994, yang mengayunkan tangannya seperti menimang bayi. Waktu itu si muka bayi itu memang baru punya anak. 


Atau yang spontan tapi tercatat sebagai selebrasi yang akan diingat adalah yang dilakukan Ryan Giggs, waktu dia muda tentu saja.  Dia membuka baju dan berlari sambil mengibas-ngibaskan bajunya. Rasanya, zaman sekarang tak ada lagi yang mau melakukannya, bisa-bisa kena kartu kuning. 


Lain lagi yang dilakukan Paul Gascoigne di Piala Eropa 1996, saat berhadapan dengan Skotlandia. Setelah gol dia buat, dia berlari di samping gawang lawan dan berbaring di sana. Seketika pemain lainnya memburu dan menyemprotkan air dari botol minuman milik kiper lawan. Ketika air menyentuh wajahnya, kaki dan tangan bergerak. 




Lumayan lucu. Adegan selebrasi ini dinamai, adegan di kursi dokter gigi. Mungkin juga perayaan ini dipersiapkan dengan matang. Paling tidak ada rencana bahkan skenario untuk itu. Namun setelah itu sepak bola menjadi lahan hiburan yang kering. Para pemain jarang mengekspresikan kegembiraanya dengan unik. Barangkali persaingan membuat mereka kering kreativitas. 


Keringnya ide kegembiraan itulah yang ditangkap oleh klub sepak bola di Islandia. Namanya, Stjarnan FC. Klub yang bermarkas di Gardabær, kota kecil di  Reykjavík  dengan penduduk kurang dari 10 ribu orang ini, bermain di liga primer Islandia. Mereka naik pangkat ke divisi yang terhormat itu sejak 2008. 




Kurang populer tentu saja, namun para pemain di sana dipenuhi berbagai ide dan padat dengan kegembiraan. Yang menarik, mereka menawarkan berbagai gaya merayakan gol dengan baik, enak ditonton, dan tentu saja menggelikan. Paling tidak mereka punya stok adegan selebrasi gol yang mereka kasih judul seperti  Sepeda Hidup, Rambo, dan Menangkap Ikan. 


Adegan selebrasi yang terakhir banyak yang suka. Setiap kali mencetak gol, mereka melakukan semacam adegan. Si pencetak gol selalu yang menjadi bintangnya. Misalnya, dalam perayaan yang dinamai Buang Hajat. Seorang membungkuk, menjadi closet, si pencetak gol buang hajat, lalu dua orang yang ada di belakangnya menjadi keran air.  Sambil bergaya membaca koran, dia duduk di kloset, lalu bangkit setelah menarik engkol keran airnya. Sempurna. Penonton pun suka.


Rupanya, kebiasaan unik itu kemudian ditangkap oleh produk kosmetik pria, Nivea for Men. Mereka pun membuat serial Great Football Experiment’s. Isinya adalah gaya mereka merayakan gol, lengkap dengan semacam panduannya. Bergaya di depan kamera, tentu dengan arahan sutradara aksi mereka menjadi tambah seru. Semakin banyak orang yang suka. Buktinya, video mereka di situs youtube dilihat hingga 3 juta kali.  


Kursus, katakanlah begitu, mereka ternyata langsung mendapatkan klien. Adalah klub amatir asal Inggris, Ivory FC. November lalu, mereka berlatih pada pemain klub asal Islandia ini. Berbagai gaya pun mereka ikuti, di antaranya Koboi, Anak Malas, dan Penguin. Hasilnya seru, meski tak sekocak gurunya, paling tidak para pemain mendapatkan suntikan semangat dan gaya baru dalam merayakan golnya.


Tapi, tentu saja, selebrasi yang mereka dapatkan itu tidak mudah begitu saja mereka praktekan. Masalahnya, sebelum itu mereka harus mencetak gol. Itu tidak mudah. Latihan itu jauh lebih berat. Mungkin karena itu pula, para pemain hebat sekalipun menjadi kerap mengabaikan suguhan lain kepada para pendukungnya. 

No comments:

Post a Comment