25.1.12

Arti Opa Wim Buat Robin van Persie


MASIH ingat kaos oblong yang diperlihatkan Robin van Persie saat menjebol gawang Manchester United di Emirates Ahad lalu? Gol di menit ke 70 itu yang menyamakan skor menjadi 1-1 itu dirayakan van Persie dengan menunjukkan kaos bertuliskan “Happy 91 st Opa Wim” 

Tulisan itu kemudian menjadi bahan perbincangan di sana. Siapa sebenarnya Opa Wim itu. Namun, Opa ini menerbitkan ide untuk mencetaknya di atas kaos dan dijual secara online. Harganya lumayan, hampir 17 dolar Amerika atau hampir Rp 150 ribu.


Si penjualnya memberi woro-woro alias pengumuman. Disebutkan, meski tak seterkenal dan sefenomenal kaos Mario Balotelli dengan tulisannya "Why AlwaysMe?" yang juga ditunjukkan saat bermain melawan Manchester United, namun katanya kaos ini bisa untuk menunjukkan rasa hormat dan sayang kepada kakek atau sesepuh si pemakai kaos itu.

Si penjual kaos itu tentu tak sekadar ngecap. Namun dia mengutip perasaan dari van Persie terhadap sang kakek. Si cucu tengah memperlihatkan rasa sayangnya pada si opa. Sebaliknya, sang kakek juga tak surut rasa bangganya dengan si cucu yang telah menjelma menjadi bagian legenda hidup Arsenal.

Opa Wim yang punya nama lengkap Wim Ras adalah kakek dari pihak ibu Robin, Jose Ras. Perempuan yang menikah dengan Bob van Persie adalah seorang pelukis yang juga bekerja sebagai guru untuk anak-anak autis.

Sedangkan sang ayah Meneer  Bob bekerja sebagai seniman pembuat patung. Pernikahan itu kandas setelah mereka memiliki tiga anak, dua lainnya adalah perempuan adik Robin. Bersama Bob, kemudian Robin tinggal.

Sebenarnya kedua orang tuanya menginginkan Robin mengikuti jejak mereka. Namun, rupanya Robin memiliki talenta yang berbeda dari mereka. Keputusan Robin sempat tak mendapat restu. Namun ternyata pilihan itu tidak keliru. Di Akademi Sepak Bola Feyenoord, karir sepak bola Robin mengkilap.

Kepada sang kakek, robin memang patut bersyukur. Ternyata dari Wim-lah bakat itu mengalir. “Opa pernah menjadi pemain sepak bola. Puncak karirnya adalah menjadi penjaga gawang di NEC, " kata Robin dalam sebuah wawancara dengan koran di Belanda, Natal silam. NEC atau Nijmegen Eendracht Combinatie, pada 2008 klub ini sempat tampil di UEFA Cup yang kini bernama Liga Eropa

Hubungan keduanya memang erat. Saat kecil, ketika berkunjung ke Prinsenbeek, tempat Wim tinggal, Robin kerap diajak pergi ke lapangan. Di sana, Wim mengajak cucunya bermain salju. ‘Keren deh pokoknya. Opa menjadi sumber inspirasi dalam hidupku,” katanya.

Puncaknya terjadi dalam pertandingan 22 Januari silam. Saat Robin mencetak gol untuk Arsenal. Sebaris tulisan itu adalah jawabannya. Meski akhirnya kalah 1-2, lewat gol Danny Wellbeck, toh Robin telah menghadiahkan sesuatu yang istimewa untuk sang kakek.

Hari itu ternyata Wim berada di skybox, itu tuh ruang kaca di bagian stadion. Robin mengundangnya secara khusus ke Emirates untuk menyaksikannya bermain. Sorry Robin, apakah si Opa bisa melihat aksi selebrasinya itu? “Kondisi Opa masih fit. Penglihatannya pun masih clear kok,” katanya.

Reaksi Opa sendiri? Media Belanda, menyebutkan tentu dari keterangan orang yang ada di skybox saat itu, katanya Opa Wim sempat terkejut dengan aksi cucunya itu.   Menurut bekas menantunya, Bob yang tak lain adalah ayah Robin, mengaku senang dengan penghormatan yang dilakukan Robin pada Wim. "Perayaan gol yang istimewa,” kata Bob, yang mengaku menonton aksi anaknya di televisi di Rotterdam, tempat Robin tumbuh. 

Masih menurut Bob, perayaan itu memang sengaja dipersembahkan Robin untuk kakeknya untuk datang ke London. “Kalau tak salah, ini yang pertama kalinya dia mengundang Wim datang ke sana.” Selebrasi sang cucu tentu saja menerbitkan kebangaan baginya. Robin yang dulu sering diajak bermain salju kini menjadi pemain besar, menjadi kapten, dan andalan klub besar seperti Arsenal.

Baca artikel lainnya:

Di Schalke, Raul Gonzalez Jadi Raja

Danny Wellbeck Berguru pada Oom Niltelrooy








No comments:

Post a Comment