DIALAH wanita cantik yang paling apes di dunia. Lagi asyik
jalan-jalan, bersama ibu dan tantenya, seorang perempuan gendut menghampirinya.
Kedua tangannya tidaklah kosong. Ada ponsel dan wajan. Ponsel itu selain
dipakai untuk menelepon juga digunakan untuk memotret wajah perempuan itu.
Penggorengan? Si gendut mengacung-acungkannya seolah hendak dipukulkannya.
Tentu saja perempuan muda ketakutan.
Peristiwa itu tak akan mungkin dilupakan Macarena Lemos seumur hidupnya. Buktinya, dia pun lancar menceritakan kembali pada Telenoche. Lemos yang kini berusia 20 tahun itu menceritakan kisahnya tersebut. Dia ketika itu sedang berbelanja bersama ibu dan bibinya. Lemos, yang saat itu berusia 14 tahun, melihat ibu itu membuntutinya dan memfotonya.
Ibu gendut itu adalah Celia María Cuccittini alias Mama-nya Lionel Messi, pemain sepak bola kelas wahid yang sekarang bermain di Barcelona. Sedangkan Macarena Lemos adalah perempuan yang pernah berpacaran dengan anaknya.
Dari mulut Macarena berikutnya, barulah ketahuan perihal aksi wajannya itu. Rupanya si ibu takut bila kisah cinta anaknya itu akan diceritakan Macarena pada media. Bagaimana dia takut bila Messi tercemar namanya. Bisa bahaya akibatnya. Karirnya bisa saja mandek karena pemberitaan.
“Saya tidak pernah membeberkannya ke media. Dia mengatakan apakah saya telah tidur dengan anaknya,'' ceritanya. ''Saya 14 tahun dan dia 18 tahun. Aku tidak mengungkapkan apa-apa tentang hubungan kami.''
***
KELUARGA menjadi nyawa bagi Lionel Messi. Entah apa yang terjadi bila Lio,
tidak lagi bersama-sama menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang-orang penting
dalam hidupnya. Saat pergi ke Barcelona pada usia 13 tahun, Messi pun menderita
tiada ketulungan. Seringkali homesick menyerangnya.
Kini keluarganya pula yang ikut mengurusi bisnisnya. Perusahaan yang
bernama Lionel Messi Management, diurus oleh Jorge, ayahnya, dan Rodrigo,
kakaknya. Perusahaan ini beroperasi secara internasional yang bertugas menjual
Messi sebagai pemain nomor satu dunia. Mereka pula yang mengurusi iklan,
sponsor, dan juga media.
Celia, sang mama, tidak masuk dalam tim itu. Dia menempatkan dirinya
lebih dari anggota keluarga lainnya. Perempuan
yang dinikahi Jorge Horacio Messi, seorang buruh pabrik baja, menjadi pelindung
anaknya. Meski memang terlihat sangat protektif.
Bukan saat remaja
saja dia melindungi anaknya itu tapi juga setelah dia dewasa. Saat Piala Dunia
2010, publik di negaranya ramai membicarakan aksi Messi yang kurang gereget
tiap kali bermain untuk Argentina. Messi tak bisa berbuat apa-apa untuk
negerinya. Padahal di klubnya, Barcelona, dia selalu menjadi bintang lapangan.
Sontak Celia
bersuara. “Kenapa sih mereka selalu menyalahkan Messi,” katanya pada kantor
berita Jerman. Di kampung halamannya sendiri, dia membela habis-habisan
anaknya. “Dia selalu merasa sakit
hati ketika orang-orang membicarakan kelemahannya. Dia sangat menderita.”
Celia punya argumentasi. Kalaulah Lio – panggilan sayangnya,
disebut tidak bermain semaksimal mungkin saat bermain dengan negerinya, tentulah
karena di dalam tim ini berbeda dengan yang terjadi saat dia membela Barcelona.
“Tidaklah sama.” Di mana pun, kapan pun,
Celia akan membela sang anak dengan seluruh kemampuannya.
***
TIDAK ada yang
menyenangkan bagi Lionel kecil selain berada di dapur menunggu ibunya memasak.
Apa pun masakan yang dibuat ibunya, selalu yang dia tunggu. Dia akan lahap
menyantapnya. Celia pun senang tiada kepalang menyaksikan anaknya yang pemalu
itu.
Namun, lahapnya
itu tak membuat pertumbuhan Messi sempurna. Messi memang mengalami gangguan. Bahkan
pada saat berusia 3 hingga 6 tahun, dia harus menjalani terapi. Salah satunya
adalah disuntik hormon. Pada usianya 11
tahun pertumbuhan tubuhnya, tak seperti kebanyakan anak-anak lainnya. Saking
kecilnya, bila dibandingkan dengan yang lain, dia pun dijuluki si kutu.
Itu sebabnya yang
membuat orang tua Messi yang menerima lamaran Barcelona untuk berlatih sepak
bola di Spanyol. Harapannya, sambil berlatih dia pun bisa melanjutkan terapi
untuk mengatasi problem pertumbuhan tubuhnya.
Uniknya, Messi
yang badannya tidak beda jauh dengan Diego Maradona memiliki bakat yang luar biasa.
Dribbling istimewa. “Menjadi orang yang lebih
kecil dapat belajar mengontrol bola dengan lebih baik,” katanya seperti dimuat dalam
buku Lionel Messi: The Inside Story of the Boy Who Became A
Legend.
***
Menjadi pemain terkenal dan terkaya
di dunia tak lantas membuat Messi lupa. “Saya tidak akan melupakan dari mana
saya berasal,” katanya juga dalam buku itu. Saban tahun dia selalu menyempatkan
pulang ke kampung halamannya di Rosario, Argentina. Dan, tentu saja kembali
merasakan kehangatan kasih sayang Celia, sang Mama.
Sayang, setiap kali Celia berulang
tahun, dia selalu tak bisa datang. Maklum, La Liga sedang berputar keras pada
bulan Januari. Namun, namanya juga anak yang tak bisa lepas dari ibu Messi tak
kehilangan akal untuk menyatakan kecintaannya pada Celia.
Januari tahun ini, saat mencetak gol dari titik penalti ke gawang Racing
Santander, dia membuka kaosnya dan memperlihatkan tulisan di kaos dalamnya: “Selamat
Ulang Tahun Mama”. Apes buat Messi, ternyata aksi itu mendapatkan sanksi. Dalam
peraturan La Liga, tak ada satu pemain pun yang diperbolehkan mempertunjukkan slogan
apa pun saat berada di lapangan. Akibatnya dia kena denda 2000 Euro.
Uang tidak seberapa bila dibandingkan dengan penghasilan yang
didapatkannya. Yang penting Messi bisa mempertunjukkan kepada semua orang di
dunia ini, bahwa dia sangat mencintai ibunya.
Kecintaan pada mamanya pun menjadi abadi. Di punggung sebelah
kirinya, tergambar tato wajah bulat yang tak lain adalah Celia María Cuccittini. Barangkali, dia ingin Mamanya
tetap berada di belakangnya, mendukung dan mencintainya sepenuh hatinya. Bagi Messi, si pemain terbaik dunia, Mama
adalah si juara sejati.
Baca juga:
No comments:
Post a Comment