7.11.11

Balotelli-Raffaella Segera Berakhir?


Kemesraan yang akan segera berakhir? | ibishya.biz
SERIBU lebah seperti berkerumun di kepala Raffaella Fico. Seketika dia didera kepanikan luar biasa. “Saya sangat marah,” katanya.


Musabab kemarahan itu adalah berita yang termuat di berbagai koran tentang perselingkuhan Mario Balotelli dengan seorang bintang porno, Holly Henderson. 


Hatinya menjerit dan ingin segera bertemu dengan Mario. Untuk menuntaskan segalanya. Termasuk, bukan hal yang mustahil, hubungan asmaranya.



Berita perselingkuhan itu sampai ke telinganya, hanya dua hari berselang setelah dia pulang mengunjungi pacarnya di Manchester. 


Tak ada yang aneh selama dia berada di sana.  Bahkan dia merasa seperti ratu. Raffaella Fico, dilayani dengan istimewa. Ke mana pun dia pergi selalu diantar sopir dengan mobil nan mewah. 


Hari-hari yang teramat indah.  Dia dimanjakan dengan segalanya, tak terkecuali uang. Raffaella berbelanja sesuka hati. Di mana pun sesuka hatinya. 


Pekan-pekan itu adalah peristiwa yang terindah. Kekasihnya, Mario Balotelli memang mengundangnya untuk menyaksikan dia bekerja di lapangan hijau. Tempatnya pun tidak di tribun atau VIP melainkan di kotak kaca. 


Di tempat ini bukan hanya deretan bangku melainkan juga tersedia meja lengkap penganan dan tentu saja wine yang menyegarkan. Raffaella merasa beruntung mendapatkan Mario, kekasih yang benar-benar menyayangi sepenuh hati.  


Raffaella pun tahu persis bagaimana menyenangkan hati Mario. “Dia selalu bangun lebih awal. Pergi latihan di saat aku melakukan pekerjaan rumah,” katanya.


Setelah Mario tiba, dia melakukan tugasnya. “Memasak pasta untuk makan siang dan setelah itu kami pergi berenang.” 


Di malam hari, dia kembali memasakkan makanan. “Lasagna…. Adalah kesukaannya.”  Baginya, Mario adalah raja. “Dia mirip dengan aku. Sangat family man dan gemar membaca,” kata Raffaella. 


Tapi kabar perselingkuhan itu membuat hatinya benar-benar koyak.  


***


MATA keduanya bertumbukan di sebuah acara televisi  I’m A Celebrity yang diadaptasi ke gaya Italia dengan nama L’Isola dei ­Famosi. Ketika itu Raffaella datang bersama kakaknya, Abigail. Mereka menjadi peserta.  


“Kami dikenalkan. Tapi kami duduk berjauhan dan sama sekali tidak berbicara,” kata Raffaella. Dia mengaku tak mengenali Mario, meski pernah jadi pacar Ronaldo, dia mengaku tidak terlalu mengikuti sepak bola.  


Raffaella tak menyadari dengan tingkah Mario di malam itu. Tanpa dia tahu, Mario telah mendapatkan nomor ponselnya yang dia dapat dari Abigail. Hingga akhirnya, di sebuah sore, teleponnya berdering.


Mario tanpa ampun langsung menyerang dengan berbagai kata rayuan. Raffaella berkisah:  ‘Ciao, Ini Mario. Saya melihatmu di televisi. Kamu sangat menarik dan orang yang cantik.” 


Kata-kata itu terasa menohok ke jantung. Raffaella merasa tersanjung. Hingga dia tak bisa menolak ajakan bertemu yang sekaligus menjadi kencan pertama mereka. 


Raffaella merasa benar-benar nyaman dan terlindungi. Bukan hanya karena badan Mario yang besar tapi juga tingkahnya yang sopan. 


“Dia mengantarkanku sampai rumah tapi tak ada ciuman di kencan pertama. Aku juga merasa harus lebih tahu banyak tentang seseorang, sebelum dia menciumku.”  


Kejutan datang pada kencan yang ke dua. Seusai menikmati santapan laut di Danau Garda, Mario mengantarkannya pulang. “Dia memberikan aku, seikat mawar merah.”  Namun, tetap tak ada ciuman pada kencan itu.  




*** 


ROBERTO Mancini marah besar. Ulah Mario dalam pertandingan pra musim di Amerika Serikat membuatnya kesal. Mario pun langsung ditarik keluar. 


Dia tak ayal menjadi target semprotan kemarahan semua orang di dalam timnya. Berbakat tapi kekanak-kanakan. Itulah sosok Mario digambarkan dari banyak mulut.  


Kegundahan hati akibat itu, disampaikan Mario pada Raffaella melalui telepon. Jarak yang berjauhan tak membuat mereka kehilangan kemesraan. Bahkan makin menjadi. 


Seusai tur itu, Mario pun melepaskan perasaan hatinya. Di sebuah restoran Maroko, El Yakult. “Kamu benar-benar sangat berarti bagiku.” 


Bibir keduanya pun berpagut untuk pertama kalinya.  “Sudah hampir sebulan, aku nggak mencium bibir wanita,” kata Mario ketika itu.  Raffaella pun menyadari hubungan mereka berkembang serius.


Mario benar-benar menjadi pelindungnya. Saat ayahnya meninggal, Mario menemani Raffaella yang tengah berduka. Dua hari Mario tinggal di rumah Raffaella. Tidurnya? Misah dong.  


Antoinetta, sang ibu pun punya pendapat tentang Mario. “Raffaella, kamu benar-benar mendapatkan lelaki yang baik.”  


Memang baik sekali si Mario ini. Dua hari di masa berkabung, dia mengajak Raffaella shopping. “Kami pergi ke Louis Vuitton, dia bilang pilih  saja.” Tapi Raffaella menolak. “Saya tidak mencintai dia karena uangnya.”  


Setelah Mario pulang, ibunya memberikan bungkusan pada Raffaella. “Dari Mario,” katanya. Setelah dibuka, ternyata tas Louis Vuitton yang dilihatnya sehari sebelumnya.  


***


"Gak ada apa-apa kok." Mario bersama  Henderson. | spettegola.com
BERITA perselingkuhan dengan bintang porno itu tetap membuatnya kalut. Wajar, memang. Siapa pun yang mendapatkan pasangannya menyeleweng, tentu menyakitkan. Mungkin inilah sosok Mario yang sesungguhnya: Bad Boy!

Raffaella sepenuhnya yakin kabar yang berkembang bisa menjadi-jadi, seperti yang terjadi dengan peristiwa yang menimpa kekasihnya itu.


Banyak cerita miring tentang Mario tidak sepenuhnya benar. Saat koran-koran menulis berita tentang ibunya yang menyuruh dia membeli setrika, misalnya. 


“Katanya, dia malah pulang membawa vespa dan trampolin. Saya kebetulan ada di sana. Tidak benar itu. Dia pulang dengan membawa papan setrika.  


Tapi… ini soal perselingkuhan? Inikah dia bilang pada Mario: "Gue elo, end." ?


Singkat cerita, keduanya bertemu. Kata Raffaella, kekasihnya itu telah menjelaskan segalanya. “Dia menjelaskannya dengan tenang dan mengatakan tidak terjadi apa-apa antara dia dengan bintang porno itu.”  


Dia tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban itu.  Bisa jadi, semua itu bohong.  Menurut dia, saat ini dia tengah sibuk sehingga tidak bisa pergi ke Manchester menemui Mario.   “Saya akan berada di sana, ketika saya bisa. ,” katanya.


Sepertinya dia terluka. Dia hanya tersenyum, “Saya tidak cemburu pada wanita lain. Mungkin sebaliknya, harusnya Mario yang cemburu pada lelaki yang berada di dekat saya.”  


Nah, hanya pria bodoh saja yang tak mau berdekatan dengan perempuan cantik dan seksi macam Raffaella Fico. 


@ngiknguks, sumber tulisan: dailymirror, wikipedia, dailymail, the sun 


Baca juga:


Mario Balotelli Tak Senakal yang Dikira




2 comments:

Taman Bacaan said...

He he, rupanya Balotelli bisa berselingkuh juga ya.
saya juga posting tentang Super Mario.
bisa dilihat di http://riawandjack.blogspot.com/2011/11/video-lucu-mario-balotelli.html

Unknown said...

Ya, ya, ya,,,,, lagi marak mengenai hal ini.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

Post a Comment