24.12.14

Mudah-Mudahan Borrusia Dortmund Bisa Cetak Sejarah


Sejauh ini Borrusia Dortmund masih berkibar di Liga Champions. Mereka melaju ke babak kedua liga para juara ini. Februari nanti, tanggal 24 mereka akan terbang ke Turin, Italia untuk menghadapi Juventus dan 18 Maret akan menerima kehadiran juara Italia itu untuk pertandingan kandang. 


Ironisnya di liga sendiri yakni di Bundesliga, posisi mereka benar-benar rusak. Hingga di putaran pertama, mereka yang musim lalu berada di posisi runner up harus berjuang keras agar keluar dari zona degradasi. Saat ini mereka berada di urutan kedua terbawah persis di atas Sport-Club Freiburg.

Tapi, Dortmund tak perlu khawatir. Sekalipun harus turun kasta ke divisi di bawah Bundesliga namun jika mereka bisa melaju hingga jauh di Liga Champions, itu berarti pasukan Jurgen Klopp ini bisa meneruskan tradisi yang dilakukan klub-klub sebelumnya.

Pada musim 2005-06, Juventus bisa mencapai babak 8 Besar di liga ini, meskipun mereka harus bermain di Serie B akibat skandal pengaturan skor yang mereka terima. 
Liga Champions memang unik. Mereka yang menjadi juara di kompetisi ini tak selalu berada di puncak klasemen di liga domestiknya. Satu contohnya adalah Real Madrid yang meraih gelar ke-9 pada musim 1999-2000. Di liga lokalnya, mereka malah berada di posisi paling buruk yakni di urutan ke-5.

Di Inggris juga ada klub yang mengalami hal serupa. Liverpool yang menjadi juara pada 2005, hanya menduduki urutan ke-5 di Liga Primer. Pun begitu dengan Chelsea yang finish di urutan ke-6 ketika menjadi juara Liga Champions pada 2012.

Namun ada yang lebih buruk prestasinya. Bayern Munich yang duduk di posisi ke-10 Liga Jerman pada 1974-75 malah menjadi juara liga yang masih bernama European Cup. Lebih parah lagi Aston Villa, yang hanya finish di peringkat ke-11 di Divisi 1 sebelum bernama Liga Primer, menjadi juara di turnamen yang sama pada 1982.

Di Piala Uefa yang kini bernama Liga Europa, lebih seru lagi. Internazionale yang menjadi juara pada 1994 ternyata di liga Italia mereka hanya sampai di posisi ke-13. Lain lagi dengan Tottenham Hotspur yang finish di urutan ke-6 pada 1972 dan di peringkat ke-8 pada 1984, berhasil menjadi juara.

Sedangkan Borussia Monchedgladbach hanya sampai di posisi ke- 10 ketika menjadi juara UEFA Cup  pada 1979. Juara lainnya tidak lebih bagus. Eintracht Frankfurt yang berada di posisi ke-9 menjadi juara pada 1980, Bayer Leverkusen di urutan ke-8 ketika menjadi juara pada 1988 dan Schalke yang berakhir di posisi ke-12 menjadi juara pada 1997.

Bagaimana dengan mereka yang terdegradasi? Dua klub Inggris, Ipswich Town yang terdegradasi pada 2002 dan juga Blackburn Rovers pada 1999, sebelumnya tersingkir pada babak permulaan Uefa Cup. Wigan Athletic dan Birmingham City yang kemudian sempat ikut bermain di Liga Europa pada 2013 dan 2011, kemudian terdegradasi di musim berikutnya.  

Nah, kira-kira bagaimana nasib Dortmund? Mudah-mudahan mereka tidak mengikuti sejarah tapi sebaliknya mencetak sejarah baru. 

Punya komentar?

No comments:

Post a Comment