Nanti
malam, Chelsea akan menghadapi Benfica di pertandingan final Liga Europa di
Ajax Arena di Amsterdam. Kalau pertandingan berlangsung imbang, sampai harus
dilakukan perpanjangan waktu bahkan harus adu penalti, ini ada pesan spesial
untuk Fernando Torres.
Baru-baru
ini The Journal of Economic Psychology melakukan penelitian terhadap keputusan dalam
melakukan tendangan penalti. Hasilnya? Mengejutkan.
“Kiper
selalu bergerak ke arah samping dengan menjatuhkan badan. Jumlahnya, mencapai
93,7 persen. Selebihnya, kiper tidak hanya berdiri di tengah tanpa melakukan
pergerakan,” demikian hasil penelitian itu.
Dari
penelitian itu, sekitar 300 tendangan penalti, kiper yang berdiam di tengah
gawang berhasil menbuat tendangan penalti itu gagal.
Nah, jadi
kalau Torres mau berhasil mencetak gol dari titik putih sodorkan saja bola ke
tengah. Bila, melihat hasil penelitian itu, pasti berbuah gol.
Dari
penelitian, profesor yang terlihat dalam penelitian itu, menemukan sebuah
teori baru yang unik, yaitu Bias dari Sebuah Aksi.
Maksudnya?
Kiper yang melakukan aksi – yaitu dengan bergerak ke kiri atau ke kanan dengan
cara menjatuhkan badan dengan maksud menahan bola, malah tidak berhasil menahan
laju bola ke gawang.
Sebaliknya,
kiper yang hanya berdiam diri di tengah, yang bisa saja disebut sebagai kiper
yang malas karena tidak bergerak malah bisa membuahkan hasil. Lucu juga teorinya.
Tapi,
jelas ini berguna untuk penendang penalti juga untuk Fernando Torres nanti
malam. Mungkin.
No comments:
Post a Comment