Perjuangan Dante: Jual Playstation untuk Jadi Pemain Bola


Dante, pemain belakang Bayern Muenchen yang akan berlaga sebentar lagi di final Liga Champions, ternyata hampir saja gagal mewujudkan mimpinya sebagai pemain sepak bola profesional.

Hal itu terjadi karena saat masih remaja dia selalu ditolak berbagai klub di Brasil. Entah sebabnya apa setiap kali mengikuti seleksi masuk klub sepak bola profesional dia selalu ditolak. Padahal kemampuan bermainnya yang terasah lewat sepak bola jalanan kerap mengundang decak kagum. Tapi, hasilnya, tetap sama: tak satu pun klub yang tertarik.

Sampai-sampai orang tuanya ogah lagi mengantarkannya untuk mengikuti seleksi masuk tim sepak bola. Bukan apa-apa, uang mereka sudah habis dipakai untuk ongkos untuk mengantarnya mengikuti seleksi.
Padahal, dia ingin sekali menjadi pemain sepak bola. "Seperti anak-anak Brasil lainnya, saya ingin sekali menjadi pemain sepak bola," katanya.

Akhirnya pada 2002, kesempatan itu datang lagi. Klub Juventude membuka seleksi pemain. Dante, yang saat itu sudah berusia 19 tahun, sebenarnya sudah terlalu tua untuk masuk kategori sebagai pemain junior. Orang tuanya juga mengaku sudah tak punya uang lagi untuk mengongkosinya.

Dante akhirnya nekat. Untuk bisa mendapatkan uang, dia pun terpaksa menjual playstation kesayangannya. Itu terpaksa dilakukan walaupun benda itu merupakan satu-satunya yang bisa menghiburnya.

Dengan uang hasil penjualan itu, dia pun bisa membeli tiket bus dan menempuh perjalanan menuju Parana, yang jaraknya lebih 1600 mil. Ternyata pengorbanan besarnya itu berbuah hasil klub lokal itu menerimanya sebagai pemain.

Dari situlah dia mendapatkan kesempatan bermain dengan klub profesional pertamanya, Juventude. Dari situ, dia pun melanglang buana ke Prancis, Belgia, hingga akhirnya ke Jerman. Petualangannya berakhir di Bayern Muenchen yang mengontraknya dari Borrusia Moenchengladbach dengan biaya transfer 5 juta poundsterling.
Jumlah uang yang besar dan bisa dibelikan jutaan playstation yang pernah dia jual.

No comments:

Post a Comment