12.4.13

‘Phoneographer’ Hadir di Semi final Piala FA



Mereka ada di pinggir lapangan, bersama-sama dengan fotografer profesional dari media terkemuka. Sama dengan fotografer hebat itu, mereka diperbolehkan mengambil gambar semua yang terjadi di lapangan. Fernando Torres yang tendangannya mampir ke langit atau mungkin Demba Ba, yang bersujud syukur setelah mencetak gol. Atau boleh juga mengambil gambar penonton.

Hanya ada beda yang telak. Senjata mereka bukanlah kamera hebat lensanya sebesar terompet, melainkan ponsel yang ada kameranya. Jadi, di antara para fotografer itu, dialah yang paling santai. Alat pengabadi adegan itu sebesar buku notes.

Bagaimana pun mereka adalah orang-orang beruntung. Perusahaan minuman Budweiser yang menjadi sponsor pertandingan Piala FA, membuka kesempatan siapa saja – yang doyan memotret dengan ponsel berkamera untuk duduk berdampingan dengan para pemotret betulan itu.

"Kami senang bisa membawa sepak bola dan penggemar fotografi lebih dekat ke permainan yang mereka cintai dengan cara yang mereka dapat berbagi dengan penggemar lainnya," kata Iain Newell,  Direktur Pemasaran Budweiser Inggris.

"Hal ini mencerminkan perubahan cara orang mendapatkan update sepak bola mereka dan keinginan kami untuk membawa keajaiban Piala FA bahkan lebih dekat dengan para fans, yang media sosial tentu memiliki potensi untuk dilakukan."

Tak sulit untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi fotografer istimewa itu. Caranya, mereka memotret momen-momen menarik dari sebuah pertandingan sepak bola, lalu diberi #tothedream.

Nah, dari sekian banyak bagus fotonya itu akan dipilih dua orang untuk duduk di lapangan. Mereka pun punya nama baru: Phoneographer.  

“Mudah-mudahan mereka bisa membuat gambar yang bagus, yang menggambarkan semangat para pendukung tim,” kata Newell.


Sumber: 

2 comments:

hebitren said...

perkembangan fotografi yang menarik... lama kelamaan cukup bawa segenggam saja.

gita said...

wah kerennya..ngga perlu pakai kamera yang mahal ya

Post a Comment