Hati boleh hot, kepala seharusnya tetap cool. Tapi Javi Martines melupakan itu. Rabu lalu, saat Madrid memastikan menjadi juara La Liga untuk ke 32 kalinya, tiba-tiba Martines sewot. Martines yang diusir wasit pada menit 72, akibat dua kali kartu kuning yang diterimanya, kesal pada Cristiano Ronaldo yang dianggap berlebihan merayakan kemenangan. “Jangan lebay gitu dong. Gue yang juara dunia aja gak gitu-gitu amat,” kira-kira kalau dibikin gaya anak Jakarta, begitulah kemarahan Martines melihat selebrasi Ronaldo.
Ronaldo pun tidak tinggal diam. Emosinya juga meletup-letup. Dia mengepalkan tangannya pada Martines. Mungkin mengajaknya berkelahi atau bisa jadi itu gesture atau bahasa tubuh untuk mengatakan: sirik aje lu. Perselisihan keduanya berhasil dilerai setelah ofisial Madrid memisahkan mereka. Ronaldo, yang ditanya wartawan seusai pertandingan, memilih tak mau berkomentar. Merayakan pesta kemenangan jauh lebih penting buat dia.
Ronaldo tenang seolah tak ada masalah, lain soalnya dengan Martines. Kepada Marca, dia merasa mengklarifikasi semua yang terjadi di pinggir lapangan itu. Katanya, dia sama sekali tidak pernah mengatakan soal dia adalah juara dunia. “Saya enggak pernah ngomong gitu.”
Martines, lebih lanjut menjelaskan, saat itu dia hanya meminta agar Ronaldo tidak berlebihan merayakan kemenangan di depan para pendukung Atletico Bilbao. “Mungkin saya sebut dia bangsat. Tapi itu kan biasa dalam sebuah pertandingan dan juga bukan jadi masalah.”
Rupanya Martines merasa benar-benar bersalah dengan insiden itu. Berkali-kali, dia menyatakan penyesalannya dan ingin meminta maaf pada Ronaldo. “Saya sempat berpikir untuk menelepon Iker, untuk ngobrol dengannya, tapi kemudian saya pikir biarlah ini berlalu,” katanya.
Hanya satu kini keinginannya. Kalauah mereka bertemu lagi di lapangan untuk sebuah pertandingan, Martines berjanji akan bersalaman dengan bintang Portugis itu. “Tahun depan, saat saya bertanding melawan dia, saya akan menyalaminya dan semuanya akan berlangsung oke-oke saja,” katanya.
Menunggu hingga di pertandingan berikutnya, Martines malah berpikir santai saja. “Ah yang kayak begini kan biasa ya dalam pertandingan sepak bola. Saya rasa saya harus segera melupakannya.”
Lagi pula, kenapa dia begitu takut pada Ronaldo? Ronaldo sendiri tak mau ambil pusing dengan insiden itu. Dia lebih suka berpesta.