Wayne Rooney pun bangkit. Inilah kesempatan untuk mengalahkan lawannya:Sir Alex Ferguson, manajernya sendirinya. Hanya di sinilah dia benar-benar bisa
menentang orang yang selama ini selalu menyuruh-nyuruhnya bahkan menentukan
hidupnya. So, kapan lagi?
Ini adalah permainan kuis yang diselenggarakan klub Setan Merah dalam
rangka perayaan Natal yang ditayangkan di televisi milik mereka, MUTV. Acara
ini direkam pada awal Desember lalu.
Nama permainan ini Charade, alias kuis yang amat sederhana, persis
seperti Tebak Kata. Duuuh…. Zaman sudah maju seperti ini, kuisnya kok masih
jadul begitu. Eh, tapi justru di sinilah serunya.
Di bagian tim pemain, formasinya lengkap. Chris Evan -- yang pemain
belakang, Ryan Giggs – pemain tengah, dan Rooney, striker tukang jebol gawang. Lawannya,
Sir Alex – si bos, membawa Neil Hough dan Steve McNally. Keduanya ahli dalam
soal kesehatan pemain Red Devils.
Rooney sudah siap. Selembar kertas diberikan Clare Balding, perempuan
gendut si pemandu acara. Dia harus menjelaskan pada Evans dan Giggs dengan
gerakan kaki, tangan, dan isyarat lainnya. Kalimat yang harus dijawabnya adalah
BEND IT LIKE BECKHAM, sebuah judul film yang mengambil tendangan Beckham yang
terkenal itu.
1,2,3…. Go. Kuis pun
dimulai….
Gerakan swing bermain golf langsung diperagakan Rooney. Giggs dan Evans
semula masih bingung hingga akhirnya mereka dapat menebak clue itu. “Bend…” Rooney
pun senang. Satu kata sudah diperoleh tinggal berikutnya. Nah, ini yang agak
macet.
Mungkin saja Giggs dan Evans kurang paham atau jangan-jangan tidak pernah
menonton film itu, sehingga tiga kata berikutnya mereka terbata-bata.
Rooney tak kehabisan akal. Dia menirukan gerakan Beckham menyepak bola.
Ah belum juga mendapatkan ide. Lalu dia, menggerakkan tangan kanannya dari atas
lalu ke arah kanan dan secara resultan bergerak ke bawah bagian kiri.
Maksudnya, nomor 7.
Memori Giggs sudah tampak karatan agaknya atau barangkali karena Beckham yang
cabut dari Old Trafford pada 2003, terlalu jauh untuk diingat. Kalau Evans, bisa
dimaklum. Nomor 7 bagi dia, bisa berarti Cristiano Ronaldo.
Di meja seberang, tim lawan tak kedip menanti jawaban tersebut. Tidak ketahuan
apakah mereka juga tahu apa yang dimaksud namun waktu terus berjalan. Sekejap
lagi saja, bel berbunyi. Habis waktu, pertanyaan pun tak terjawab.
Sadar kedua temannya tak mendapatkan ide. Rooney ambil senjata pamungkas.
Tangannya bergerak seolah mengambil sesuatu yang dianggapnya sepatu. Lalu dengan gerakan pantomime itu hajarkan sepatu itu pada pelipisnya. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang dengan mata yang terpicing.
Tangannya bergerak seolah mengambil sesuatu yang dianggapnya sepatu. Lalu dengan gerakan pantomime itu hajarkan sepatu itu pada pelipisnya. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang dengan mata yang terpicing.
Tiba-tiba saja, Giggs mendapatkan ide jawaban yang dimaksud. “Beckham…”
serunya dengan lantang. Lalu kalimat itu pun sempurna, “Bend it Like Beckham.”
Semua senang, pemandu acara yang hanya duduk saja itu pun tertawa tak
berkesudahan. Kamera menyorot pada aktor pelaku sepatu terbang yang fenomenal
itu, Sir Alex Ferguson. Dia pun hanya bisa mesem-mesem, merasa diledek anak
kesayangannya itu. Timnya pun kalah telak 40-29.
Skor yang berbeda dengan tahun silam. Saat itu Giggs yang mengajak dua
rekannya Garry Neville dan Michael Carrick tampil berantakan. Mereka kalah.
Trio maut itu tidak hanya bisa mengalahkan tim Sir Alex tapi juga membuat
manajer paling lama di Old Trafford itu tersungkur dan juga dibikin malu. Tak
ada yang dilakukannya, kecuali ya itu tadi hanya senyum. Tapi kemudian ancaman
dia sampaikan pada Rooney, “Awas lu Ron, entar…..”
No comments:
Post a Comment