Pemain cadangan memang kelas dua. Namanya juga cadangan, ya seperti ban serep, kalau ban utama aman-aman saja dia tetap saja tidak pernah dipakai. Pemain lain berkeringat dan dipuja gadis-gadis cantik, baju pemain cadangan masih wangi pelembut dan tidak dilirik orang. Pedih, memang.
Kepedihan bagian lain dari anggota tim reserves. Mereka yang kemampuannya di bawah pemain inti dimasukkan ke tim ini. Tak beda dengan starting eleven, mereka juga bermain dengan klub lainnya. Bedanya, lawannya juga tim cadangan.
Kebanyakan dari pemain ini adalah pemain muda. Tak hanya skill tapi mental juga diasah. Mereka harus mau membersihkan sepatu pemain inti. Larangan pun diterbitkan. Sir Alex Ferguson misalnya, melarang pemain reserves memakai sepatu dengan warna-warna menyolok. Hanya ada satu warna buat mereka: sepatu hitam!
Beda klub, beda juga peraturannya. Ayo kita Bitton AFC, Gloucestershire, dekat Bristol, di Inggris sana. Klub ini memang berakhiran AFC yang artinya klub sepak bola amatir. Pemainnya adalah pekerja yang meluangkan waktu untuk bermain sepak bola sebagai hobi.
Klub ini sebenarnya sudah tua. Berdiri pada 1892! Namun klub ini hanya bermain di liga lokal di Bristol yang namanya The Bristol Premier Combination yang berafiliasi ke perserikatan sepak bola Gloucerstershire.
Beruntung sejak tahun 2009, klub ini masuk di divisi utama di liga lokal itu. Bila diurutkan dalam sistem sepak bola Inggris, liga ini berada di divisi ke 12. Urutan pertama, tentu saja Liga Primer.
Nah, balik lagi ke soal pemain cadangan klub ini nasibnya memang kurang menyenangkan. Seperti yang dimuat dalam blog Seperti yang dimuat dalam blog Adventure in tin pot, Selain mereka jarang punya kesempatan bermain, mereka juga didera banyak peraturan. Istilah yang lebih tepat: larangan.
Mereka yang ketahuan pergi ngedugem menjelang pertandingan kena denda 10 poundsterling. Wajar memang. Stamina bisa turun. Alih-alih bisa tampil menggantikan pemain inti, dia malah bisa letoy di lapangan.
Peraturan lainnya, mereka pemain cadangan itu dilarang pergi berlibur pada saat kompetisi berjalan. Kalau ngeyel lalu cuek ngeloyor, mereka kena denda 5 poundsterling. Ya namanya juga pemain cadangan, mereka harus siap berada di pinggir lapangan kapan saja.
Peraturan lainnya: meninggalkan sepatu yang kotor, terlambat datang latihan, masuk ke lapangan tanpa mengenakan pakaian olah raga, sampai cara melempar bola ke dalam lapangan yang salah, semuanya kena denda. Variatif memang, besarnya. Mulai dari 1 poundsterling hingga 10 poundsterling.
Namun deretan larangan lainnya agak aneh. Salah satunya, pemain dilarang memelihara jenggot dan jambang di wajahnya. Kalau nekat, mereka bisa kena denda 1 poundsterling.
Aneh memang. Tapi umumnya klub sepak bola lokal, yang dibangun dengan kecintaan dan kebanggaan pada daerahnya sendiri membuat, mereka para pemain hingga pendukung klub ini tak akan berkurang kesetiaannya.
Eh, lagi pula dendanya juga kecil. Hanya berupa recehan yang jauh sekali dengan denda yang harus dibayarkan Carlos Tevez yang mencapai 400 ribu poundsterling.
Baca juga:
Beginilah Pesta Ulang Tahun John Terry
Rumah Dibobol Teman Seklub
3 comments:
hahaha...muantaf,om. Smoga investor melirik..hehe
info menarik gan, salam..
yah......seperti anak tiri deh......salam kenal
Post a Comment